Dalam sehari berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk duduk? Bisa jadi setengah hari hanya dilewati dengan duduk saja. Ahli kesehatan telah memberikan peringatan aktivitas duduk yang terlalu lama bisa mematikan.
Ilmuwan semakin memberikan peringatan agar jangan duduk terlalu lama karena bisa berakibat buruk bagi kesehatan, bahkan jika orang tersebut berolahraag secara teratur. Tak peduli orang tersebut duduk di mana saja, bisa di kantor, sekolah, mobil atau depan komputer, karena yang dilihat adalah jumlah jam secara keseluruhan.
Penelitian ini memang masih pendahuluan, tapi beberapa studi sebelumnya menunjukkan bahwa orang-orang yang menghabiskan sebagian besar waktunya dengan duduk, cenderung akan gemuk sehingga berisiko mengalami serangan jantung hingga kematian.
Sebuah editorial yang diterbitkan pekan ini dalam British Journal of Sports Medicine, peneliti Elin Ekblom-Bak dari Swedish School of Sport dan Health Sciences menyarankan agar pihak yang berwenang memikirkan kembali bagaimana mendefinisikan kegiatan fisik dan menyoroti bahaya terlalu lama duduk.
"Setelah duduk selama 4 jam, biasanya tubuh mulai mengirimkan sinyal yang berbahaya. Bahkan bagi orang yang rajin berolahraga sekalipun," ujar Ekblom-Bak, seperti dikutip dari News.Yahoo, Kamis (21/1/2010).
Tim Armstrong, seorang ahli aktivitas fisik dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan orang yang berolahraga setiap hari tapi menghabiskan banyak waktu untuk duduk, mungkin masih sedikit diuntungkan. Tapi jika olahraga dilakukan tidak hanya satu waktu saja dan tersebar sepanjang hari, itu akan lebih bagus hasilnya.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan tahun lalu melibatkan 17.000 warga Kanada yang berusia sekitar 12 tahun. Para peneliti menemukan orang yang duduk dalam jangka waktu panjang memiliki risiko kematian yang lebih tinggi, terlepas dari apakah orang tersebut berolahraga atau tidak.
"Kami belum punya bukti yang cukup untuk mengungkapkan berapa banyak waktu untuk duduk yang bisa berbahaya bagi tubuh. Tapi semakin seseorang berusaha untuk melakukan aktivitas lain yang berpindah-pindah akan semakin baik," ujar Peter Katzmarzyk dari Pennington Biomedical Research Center di Baton Rouge, Los Angeles.
Para ahli mengungkapkan masih dibutuhkan banyak penelitian agar bisa mengetahui seberapa lama duduk bisa berbahaya, serta kemungkinan untuk mengimbangi efek-efek yang ada.
"Tapi masyarakat harus tetap berolahraga untuk mengurangi risiko yang ada. Selain itu usahakan agar tidak mengirim email untuk rekan si kantor, cobalah berjalan untuk berbicara dengannya sambil berdiri," ujar Ekblom-Bak.
Ilmuwan semakin memberikan peringatan agar jangan duduk terlalu lama karena bisa berakibat buruk bagi kesehatan, bahkan jika orang tersebut berolahraag secara teratur. Tak peduli orang tersebut duduk di mana saja, bisa di kantor, sekolah, mobil atau depan komputer, karena yang dilihat adalah jumlah jam secara keseluruhan.
Penelitian ini memang masih pendahuluan, tapi beberapa studi sebelumnya menunjukkan bahwa orang-orang yang menghabiskan sebagian besar waktunya dengan duduk, cenderung akan gemuk sehingga berisiko mengalami serangan jantung hingga kematian.
Sebuah editorial yang diterbitkan pekan ini dalam British Journal of Sports Medicine, peneliti Elin Ekblom-Bak dari Swedish School of Sport dan Health Sciences menyarankan agar pihak yang berwenang memikirkan kembali bagaimana mendefinisikan kegiatan fisik dan menyoroti bahaya terlalu lama duduk.
"Setelah duduk selama 4 jam, biasanya tubuh mulai mengirimkan sinyal yang berbahaya. Bahkan bagi orang yang rajin berolahraga sekalipun," ujar Ekblom-Bak, seperti dikutip dari News.Yahoo, Kamis (21/1/2010).
Tim Armstrong, seorang ahli aktivitas fisik dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan orang yang berolahraga setiap hari tapi menghabiskan banyak waktu untuk duduk, mungkin masih sedikit diuntungkan. Tapi jika olahraga dilakukan tidak hanya satu waktu saja dan tersebar sepanjang hari, itu akan lebih bagus hasilnya.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan tahun lalu melibatkan 17.000 warga Kanada yang berusia sekitar 12 tahun. Para peneliti menemukan orang yang duduk dalam jangka waktu panjang memiliki risiko kematian yang lebih tinggi, terlepas dari apakah orang tersebut berolahraga atau tidak.
"Kami belum punya bukti yang cukup untuk mengungkapkan berapa banyak waktu untuk duduk yang bisa berbahaya bagi tubuh. Tapi semakin seseorang berusaha untuk melakukan aktivitas lain yang berpindah-pindah akan semakin baik," ujar Peter Katzmarzyk dari Pennington Biomedical Research Center di Baton Rouge, Los Angeles.
Para ahli mengungkapkan masih dibutuhkan banyak penelitian agar bisa mengetahui seberapa lama duduk bisa berbahaya, serta kemungkinan untuk mengimbangi efek-efek yang ada.
"Tapi masyarakat harus tetap berolahraga untuk mengurangi risiko yang ada. Selain itu usahakan agar tidak mengirim email untuk rekan si kantor, cobalah berjalan untuk berbicara dengannya sambil berdiri," ujar Ekblom-Bak.
No comments:
Post a Comment
Isi Komentar anda di sini