beberapa waktu yang lalu saya bertemu dengan seorang sarjana jebolan sebuah perguruan tinggi ternama di bandung .saya pernah bercakap-cakap dengan dia mulai dari persoalan lokal sampai permasalahan global terlihat sekali dia begitu fasih menganalisa banyak pengetahuan baru yang saya serap dari penjelasannya.sayangnya walau menyandang gelar sarjana dia masih belum punya pekerjaan alias menganggur.
setelah bertemu dengan dia saya juga di pertemukan dengan seorang yang sangat -sangat lugu.wawasannya sangatlah terbatas.walau dengan wawasan yang sederhana dia mampu menjadi tumpuan keluarga. Dia belum tahu apa itu facebook apa itu pemanasan global ? kegiatannya hanya bekerja, istirahat, ngasuh anak,hidupnya begitu simple tidak neko-neko.
Em,saya mencoba membandingkan kedua sosok ini ,Sarjana yang pintar tapi masih jadi beban orang tua dengan seorang yang cuma tamatan smk tapi jadi andalan keluarga.
Mengapa sarjana yang pintar itu tidak malu jadi beban ya ? Mengapa pula sang jebolan smk itu mampu mendapatkan pekerjaan padahal kalo lihat orangnya begitu lugu ?
Bukankah seorang sarjana di bekali banyak ilmu tapi mengapa masih belum mempunyai penghasilan tetap ?
Dalam kesempatan lain saya juga pernah di hubungi oleh teman yang sarjana.dia meminta saya untuk membuatkan paspor dan mencarikan pekerjaan buat dia di dubai ?
Terus terang berat bagi saya untuk memenuhi permintaanya bukan enggak mau nolong tapi saya cuma tki abal-abal he he he jangankan mencarikan pekerjaan buat orang lain ngurusin pekerjaan sendiri aja masih babak belur.
Mengapa banyak sarjana pintar menjadi penganggur di negeri ini ? Seandainya anda sarjana dan masih menganggur enggak ada salahnya jadi tki tapi maaf saya enggak bisa menolong anda.seharusnya dengan kepintaran yang anda milki pjtki pun tidak anda butuhkan lagi cukup dengan berbekal laptop dan koneksi internet anda bisa berselancar mencari pekerjaan.segala jenis pekerjaan bisa anda temukan .jadi tidak ada alasan bagi anda untuk terus menganggur ?
No comments:
Post a Comment
Isi Komentar anda di sini